Tari Naga

Selain tari singa, atau populer disebut barongsai, tradisi masyarakat peranakan Tionghoa di Indonesia tidak dapat dipisahkan dari tari naga. Tari yang disebut juga dengan liang liong ini biasanya menjadi puncak dari suatu perhelatan atau perayaan. Naga menjadi simbol kehormatan dan kebajikan dalam mitologi Tiongkok. Makhluk legendaris ini pun dipercaya membawa peruntungan bagi masyarakat.
Tari naga merupakan tarian yang dibawakan secara beregu yang memainkan belasan tongkat pada badan naga. Gerakan mereka dikomandoi oleh pemain yang mengendalikan posisi kepala sang naga. Para pemain tari naga ini harus membentuk gerakan bergelombang yang harmonis, sesuai karakter makhluk naga dalam mitos. Atraksi tari naga banyak diwarnai aksi akrobatik yang membutuhkan konsentrasi tinggi dan koordinasi yang baik antar pemain.
Secara mitologi, sang naga digambarkan sebagai makhluk yang tangguh dan bermartabat tinggi. Naga adalah simbol kekuatan supranatural yang amat berpengaruh bagi kehidupan. Kekuatan, kesuburan, keberuntungan, dan kebijaksanaan yang dimiliki makhluk ini dipercaya menjadi sumber keberuntungan bagi masyarakat. Di masa lalu, kekaisaran Tiongkok menjadikan makhluk yang dicitrakan gagah dan menakutkan ini sebagai simbol resmi kerajaan.
Karena dianggap membawa keberuntungan, tari naga pun selalu ikut menyemarakkan perayaan Tahun Baru Imlek dan Cap Go Meh. Sang naga tidak saja beratraksi di satu tempat, tetapi juga diarak berkeliling pemukiman. Di tengah atraksi atau arak-arakan tersebut, biasanya masyarakat, khususnya anak-anak, dapat memberikan angpao dengan cara memasukkannya ke dalam mulut sang naga. Memberi angpao kepada liong dan barongsai menjadi tradisi unik yang dipercaya dapat meningkatkan hoki pelakunya.

Sejarah


Tari Naga (karakter sederhana: 舞龙; karakter tradisional: 舞龍; pinyin: wǔ lóng) atau disebut juga Liang Liong di Indonesiaadalah suatu pertunjukan dan tarian tradisional dalam kebudayaan masyarakat Tionghoa. Seperti juga Tari Singa atau Barongsai, tarian ini sering tampil pada waktu perayaan-perayaan tertentu. Orang Tionghoa sering menggunakan istilah 'Keturunan Naga'(龍的傳人 atau 龙的传人, lóng de chuán rén) sebagai suatu simbol identitas etnis.
Dalam tarian ini, satu regu orang Tionghoa memainkan naga-nagaan yang diusung dengan belasan tongkat. Penari terdepan mengangkat, menganggukkan, menyorongkan dan mengibas-kibaskan kepala naga-nagaan tersebut yang merupakan bagian dari gerakan tarian yang diarahkan oleh salah seorang penari. Terkadang bahkan kepala naga ini bisa mengeluarkan asap dengan menggunakan peralatan pyrotechnic.
Para penari menirukan gerakan-gerakan makhluk naga ini --- berkelok-kelok dan berombak-ombak. Gerakan-gerakan ini secara tradisional melambangkan peranan historis dari naga yang menunjukkan kekuatan yang luar biasa dan martabat yang tinggi. Tari naga merupakan salah satu puncak acara dari perayaan Imlek di pecinan-pecinan di seluruh dunia.
Hasil gambar untuk Tari Naga
Naga dipercaya bisa membawa keberuntungan untuk masyarakat karena kekuatan, martabat, kesuburan, kebijaksanaan dan keberuntungan yang dimilikinya. Penampilan naga terlihat menakutkan dan gagah berani, namun ia tetap memiliki watak yang penuh kebajikan. Hal-hal inilah yang pada akhirnya menjadikannya lambang lencana untuk mewakili kekuasaan kekaisaran.

Komentar

Postingan Populer